RSS

WELKOMEN to .BeeBee WORLD

Hola, ASAHEGO!
Sampurasun everybody.
We will walk together, and face on this day, new day.
Don't worry be happy. Cheer up every moment, and keep your beautiful soul, don't let rubbish and poison poluted it.
An dyou must eat helathy food: good music, read book (wonderful book, and you don't have read all book, just wonderful book)



Lelaki dan Rembulan dari Franky. Pagi ini saya mendengarkan tembangnya yang syahdu, dan kita akan membincangkan lagu ini di pagi yang hangat ini.

Rembulan di malam hari
lelaki diam seribu kata
hanya memandang hatinya luka
hatinya luka

Udara serasa berat
karna asmara sesakkan dada
ketika cinta membentur dinding
terbentur dinding

Bukalah pintu hatimu yang selalu membeku
agar kulihat lagi rembulan di wajahmu
Jangan sembunyikan hatimu padaku

Lelaki dan rembulan
Bersatu di malam angin sepoi-sepoi


:. Lihat Kawan seorang lelaki yang hanya tercenung di malam hari bersama rembulan (entah sabit atau purnama, atau gerhana). Sendirian dalam kegelapan malam.
Merasakan sesak dada, dan batin yang luka karena persoalan asmara, persoalan cinta (masalah klasik, begitu tua, mungkin sejak dari Nabi Adam hingga zaman Adam Jordan sekarang).

Wajah cerianya dahulu kala, sirna, dan sahabatnya mencoba untuk mengajak si lelaki kembali membuka hatinya, melupakan dukanya, agar ’rembulan’ hadir di wajahnya bukan hanya untuk diterawang di kejauhan langit malam.

Maka, semuanya akan berubah jika kita sadar akan itu. Tidak ada setetes dzarah pun yang abadi, pasti akan berubah. Begitu pun hidup kita pasti berubah.

Baik itu berubah menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk (tergantung sudut pandang kita). Maka, satu hal yang pasti: SEMUANYA AKAN BERUBAH!

Jika kita tahu semuanya akan berubah, tentu saja asmara yang kita rasakan suatu saat akan bertamabah besar atau ... lenyap!

Banyak orang yang begitu giat bekerja di siang hari. Saking getolnya, suara adzan yang seharusnya kita sambut dengan gembira, bergegas mengambil air wudhu dan berjamaah di awal waktu, diabaikan begitu saja, dengan alasan tanggung pekerjaan masih ada. Mereka seakan hendak menjadikan dirinya sebagai pahlawan, sealan dengan kerja keras seperti itu penghargaan terhadapnya akan naik di mata orang-orang.
Lelah seharian kerja di siang hari, melupakan Zat yang menciptakannya, di malam harinya digunakan untuk bersantai atau tidur, terlelap, kembali tak ingat akan Zat Maha Menghidupkan. Hal inilah yang dimaksud oleh Syaikh ’Abdul Qâdir Jailânî:
”Janganlah kalian menjadi pahlawan di siang hari, dan menjadi mayat di malam hari”
Dengan terus meningay siapa pencipta kita, dan akan kemana kita pergi setelah berada di alam dunia ini, kita mulai mencapatkan kesadaran akan hakikat hidup, kesadaran akan sebuah kehidupan yang fana, tak abadi.

Kita akan sadar akan hal itu, suatu saat akan terjadi, kita harapkan atau tidak. WAKTU akan menelan semua kenangan dan harapan kita. Lihat dua hari ke depan, bayangkan jika lusa itu ada di hadapan kita. Maka, lusa itu akan melewati kita (seiring waktu berjalan), menembus badan kita terus bergerak ke belakang. Lusa, dua hari ke depan, akan menjadi kemarin!

Sikapilah dengan BIJAK. Sikapilah sewajarnya, karena bukan kita yang berkuasa menentukan sesuatu terjadi seperti apa yang kita hendaki, namun semuanya berjalan sesuai dengan kehendak yang menciptakan, Allah Ta'ala. Semuanya terjadi karena 'bi idznih', dan semuanya tak akan terjadi 'illaa bi idznih'

Suatu saat akan terjadi sesuatu yang membuat hati kita menderita, seperti kisah Lelaki dan Rembulan dari Franky tadi. Dan kita sering menyebutnya sebuah musbiah. Padahal hakikatnya siapa tahu sebuah anugerah, karena yang buruk di hadapan kita belum tentu buruk di mata Allah SWT. Sepatutnya apa yang kita terima, jangan terlalu sering menyebutnya sebuah musibah, seakan Allah Maha Pengasih Penyayang hanya mengirimkan penderitaan kepada hamba-hamba-Nya. Sikapilah dengan cara yang terbaik, yaitu:

”SADARILAH SEMUA AKAN BERUBAH, DAN SIKAPILAH DENGAN BIJAK: TAWAKAL.”


0 komentar:

Post a Comment